Senin, 5 Mei 2025

Ananda Emira Moeis Beri Atensi Pengembangan Sekolah Inklusi untuk Pendidikan yang Setara Bagi ABK

Senin, 4 November 2024 - 19:19

Ananda Emira Moeis Beri Atensi Pengembangan Sekolah Inklusi untuk Pendidikan yang Setara Bagi ABK/ Foto: megakaltim.com

MEGAKALTIM.COM - Anggota DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis Beri perhatian serius untuk pengembangan sekolah inklusi demi pendidikan yang setara bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

"Semua anak, tanpa terkecuali, punya hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak dan tidak terpinggirkan, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK),"katanya dikonfirmasi melalui telepon seluler Senin 4 November 2024.

Untuk diketahui, Sekolah Luar Biasa (SLB) bukanlah satu-satunya pilihan bagi ABK untuk memperoleh pendidikan dan pelajaran yang sesuai. ABK juga bisa menempuh pendidikan di sekolah inklusi.

Hal ini sesuai dengan Permendiknas No.70 Tahun 2009, anak berkebutuhan khusus bisa mengikuti pembelajaran lewat sekolah inklusi. Yang mana ABK ataupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa.

Kalimantan Timur sendiri kini baru memiliki 34 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. 11 SLB diantaranya berstatus negeri dan 23 SLB merupakan milik swasta.

Angka ini terbilang kurang di tengah jumlah siswa berkebutuhan khusus terus bertambah tiap tahunya. Sementara sekolah inklusi sudah ada kurang lebih ada 19 sekolah.

Namun begitu penerapan sekolah inklusi di Kaltim masih ditemukan sejumlah kendala. Mulai dari minimnya sarana prasarana hingga miniminya ketersediaan tenaga pengajar.

"Di Kaltim sudah cukup baik, sudah ada beberapa sekolah inklusi. Tinggal kedepannya harus terus diperbaiki, kita terus penyempurnaan. Kemudian harus terus ditambah. Karena hak pendidikan itu adalah hak semua anak , semua punya hak yang sama, termasuk anak berkebutuhan khusus,"katanya.

Hadirnya sekolah inklusi juga diyakini akan membantu mengurangi stigma terhadap disabilitas dan memungkinkan integrasi sosial yang lebih baik.

Oleh karena kata perempuan yang akrab disapa Nanada ini, kedepan akan menyiapkan beberapa langkah sebagai upaya suksesi hadirnya sekolah inklusi.

Pertama melalui suport anggaran untuk penguatan sekolah inklusi. Selain itu pihaknya juga mendorong dinas terkait untuk penguatan ketrampilan guru-guru pendamping disekolah Ingklusi.

"Karena begini, di sekolah Ingklusi itu kan harus ada guru pendamping khusus ABK. Harapan kita kedepannya semakin banyak lagi guru-guru yang diberikan pendidikan khusus , ataupun pelatihan pelatihan terkait. Kemudian juga dari sisi fasilitas harus disempurnakan,"ungkapnya.

Dewan kata dia juga akan membicarakan segala permasalahan sekolah inklusi itu secara komprehensif. Melalui komisi IV nantinya harus mendapatkan keputusan yang baik menjawab segala permasalahan dan kekurangan dari penerapan sekolah inklusi.

"Kita juga akan coba upayakan, supaya bagiamana perguruan tinggi khususnya keilmuannya di keguruan bisa memasukkan semacam mata khusus pendidikan inklusi. Secara komprehensif khususnya Komisi IV akan memanggil dan membahasnya dengan dinas terkait apa saja daftar masalah yang harus kita Carikan solusinya. Harus dicermati, dan pastinya harus ditambah tenaga pendidiknya termasuk upgrade fasilitas sekolah,"pungkasnya. (adv)

Populer
recommended