Sabtu, 3 Mei 2025

Dugaan Eksploitasi Eks Pekerja Sirkus, Siapa Pemilik Taman Safari Indonesia? 

Jumat, 18 April 2025 - 14:59

Jansen Manansang, Direktur sekaligus pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Group saat menerima penghargaan/ tamansafari

MEGAKALTIM.COM - Kasus dugaan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kembali mencuat, kali ini menyeret nama Oriental Circus Indonesia (OCI) dan pemilik Taman Safari Indonesia (TSI).

Hal ini muncul usai sejumlah mantan pekerja OCI melaporkan perlakuan tak manusiawi yang mereka alami selama puluhan tahun kepada Kementerian Hukum dan HAM.

Tindakan yang dilaporkan termasuk kekerasan fisik, kerja paksa sejak usia anak-anak, hingga kondisi kerja yang tak layak.

Delapan orang yang mewakili para korban hadir langsung untuk menyampaikan kronologi pengalaman mereka, kebanyakan dari mereka kini telah berusia paruh baya. Mereka menyatakan bahwa kekerasan terjadi sejak masa kecil, seperti dipukul, disetrum, dipaksa bekerja dalam kondisi sakit, bahkan dipaksa memakan kotoran hewan.

Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, menanggapi laporan ini dengan serius. Ia menyebutkan bahwa dugaan pelanggaran HAM yang terjadi sangat luas, mulai dari perbudakan hingga pengabaian hak atas identitas dan pendidikan.

Isu ini menarik perhatian publik lantaran OCI dan Taman Safari Indonesia disebut saling terkait. Lantas, siapa sebenarnya sosok di balik Taman Safari Indonesia?

Nama Jansen Manansang, Direktur sekaligus pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Group, kembali menjadi sorotan seiring mencuatnya laporan ini.

Lahir di Jakarta pada 1942, Jansen bukan orang baru dalam dunia hiburan sirkus. Melansir dari laman Taman Safari Indonesia, bersama dua saudaranya, Frans Manansang dan Tony Sumampau, ia sudah terlibat dalam pertunjukan akrobat sejak kecil, mengikuti jejak sang ayah, Hadi Manangsang, yang juga merupakan pelaku seni sirkus keliling.

Tumbuh di tengah dunia hiburan keliling, Jansen dan saudara-saudaranya terlatih untuk melakukan berbagai atraksi. Sejak usia 7 tahun, mereka menjadi bagian dari pertunjukan sirkus bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik, dan turut mempersiapkan seluruh keperluan pertunjukan secara mandiri.

Kejadian nahas menimpa Tony yang digigit harimau saat berlatih, peristiwa yang kemudian menjadi titik balik perjalanan bisnis keluarga ini. Saat berobat ke Australia, Tony melihat konsep kebun safari yang kemudian menginspirasi mereka untuk membangun fasilitas serupa di Indonesia.

Ide itu diwujudkan pada 1980, ketika mereka membangun Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor, di atas lahan bekas perkebunan teh seluas 60 hektare. Sejak saat itu, TSI dikenal sebagai pusat konservasi satwa dan destinasi wisata edukatif.

Meski kiprahnya di dunia konservasi telah mengantarkan Jansen meraih berbagai penghargaan—termasuk gelar “Bapak Konservasi Lingkungan Hidup Indonesia” pada 2023 dan penghargaan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) pada 2025—latar belakang keluarga sirkus yang kini disorot akibat dugaan pelanggaran HAM membawa tantangan baru terhadap citra lembaga yang ia pimpin. (tam)

Populer
recommended