MEGAKALTIM.COM - Maruarar Sirait, eks Politisi PDI Perjuangan, menanggapi tentang isu politik dinasti yang dilakukan Jokowi untuk menantunya Bobby Nasution.

Dijelaskan Maruarar Sirait, bahwa majunya Bobby Nasution, bukan hanya dilihat dari faktor keluarga atau politik dinasti, melainkan karena track record pemerintahan sebelumnya, serta hasil survei elektabilitas yang tinggi.

Hal itu Maruarar Sirait ungkap saat dirinya hadir pada podcast Akbar Faizal Uncensored berjudul "Keras Bungkam Suara Negatif Tentang Jokowi: “Saya Mewakili Public yang Rasional” tayang pada Senin (19/8/2024).

Tim redaksi menonton video podcast Akbar Faizal Uncensored itu pada Selasa (20/8/2024).

Bermula dari pertanyaan Akbar Faisal menyinggung tentang dinasti dan tentang oligarki.

“Tapi kenapa pada banyaknya isu itu tampaknya beliau itu tidak peduli”, ujar Akbar Faizal di podcast miliknya.

“Contoh”, ujar Maruarar Sirait.

Lalu Akbar Faizal memberikan contoh lagi kepada Maruarar Sirait.

“Itu yang tadi, tidak pernah satu pun bahasa yang keluar menyangkut tentang gugatannya seperti yang awal kita pembicaraan tadi, tentang dinasti, tentang oligarki dan segala macam kita pengen mendengar itu sebenarnya,” ucap Akbar Faizal lagi.

Kemudian Maruarar Sirait langsung menjawab pertanyaan itu.

“Sorry ya bar, hari ini Bobby ya itu surveinya paling tinggi di Sumatera Utara, kalau dia tidak bagus jadi Walikota, dia pasti kalah, bilang aja dinasti mentang-mentang mantunya Jokowi yakan mau jadi Gubernur Sumatera Utara, emang enak aja, saya yakin dengan data yang kami miliki dengan persiapan yang kami miliki, Bobby akan jadi Gubernur Sumatera Utara," jawab Maruarar Sirait.

Maruarar Sirait, menjelaskan kalau Bobby Nasution maju sebagai Bacakada Sumatera Utara bukan karena menantunya Presiden Jokowi.

Tapi Bobby Nasution maju karena hasil survei di Sumetera Utara paling tinggi.

Elektabilitasnya melampaui petahana Edy Rahmayadi.

Sebagai informasi, Bobby Nasution sudah dapat 7 Surat Keputusan (SK) Rekomendasi dari Partai Politik (Parpol) yang memiliki kursi di DPRD Sumatera Utara.

Ketujuh partai yaitu PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, Demokrat dan PPP.

Jika ditotal kursi parlemen yang mendukung Bobby Nasution saat ini adalah 63 dari 100 kursi yang tersedia. (gwh)