MEGAKALTIM.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan rencana penghematan anggaran negara dengan target mencapai Rp 750 triliun. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi efisiensi belanja negara yang akan dilakukan dalam tiga tahap.
Dalam pidatonya pada acara peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra, Prabowo menjelaskan bahwa putaran pertama penghematan anggaran saat ini sedang berlangsung dengan nilai Rp 306,69 triliun.
Proses ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
“Putaran pertama penghematan anggaran dilakukan oleh Kementerian Keuangan dengan total Rp 300 triliun. Selanjutnya, putaran kedua sebesar Rp 308 triliun akan dilakukan dengan menyisir belanja kementerian/lembaga yang dinilai kurang efisien,” ujar Prabowo.
Pada tahap kedua, sebanyak Rp 58 triliun dari total penghematan akan dikembalikan ke kementerian/lembaga, sehingga total efisiensi yang dicapai menjadi Rp 250 triliun. Namun, Prabowo belum mengungkapkan kapan putaran kedua ini akan dimulai.
Tahap ketiga dari rencana penghematan anggaran akan dilakukan melalui dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prabowo menargetkan perolehan dividen BUMN mencapai Rp 300 triliun, di mana Rp 200 triliun akan disalurkan ke kas negara, sementara Rp 100 triliun dikembalikan ke BUMN sebagai penyertaan modal.
“Dari dividen BUMN Rp 300 triliun, Rp 100 triliun dikembalikan. Dengan demikian, total anggaran yang berhasil dihimpun mencapai Rp 750 triliun,” jelasnya.
Dari total dana penghematan yang setara dengan USD 44 miliar, Prabowo menyebutkan bahwa USD 24 miliar akan dialokasikan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Program ini bertujuan memastikan seluruh anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang memadai.
“Sebanyak USD 24 miliar kita gunakan untuk makan bergizi. Tidak boleh ada anak-anak yang kelaparan. Jika ada anak dari keluarga mampu yang sudah cukup makan, lebih baik jatahnya diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” kata Prabowo.
Sisa dana hasil penghematan sebesar USD 20 miliar akan dialokasikan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dana ini akan dikelola sebagai investasi untuk kepentingan pembangunan ekonomi jangka panjang.
“Sisanya, USD 20 miliar tidak akan digunakan langsung, melainkan diserahkan kepada Danantara untuk diinvestasikan,” ujar Prabowo.
Peluncuran Danantara direncanakan berlangsung pada 24 Februari 2025 sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat stabilitas ekonomi dan investasi nasional.
Dengan strategi penghematan ini, Prabowo optimis Indonesia dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran negara demi kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (tam)