MEGAKALTIM.COM - Serangan siber diberitakan terjadi pada situs berita Tempo.
Serangan siber ke Tempo itu berupa Distributed Denial of Service (DDoS), yang terjadi selang terbitnya artikel laporan berjudul “Tentakel Judi Kamboja”.
Melansir situs Tempo, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat mengatakan, serangan terjadi sejak Minggu (6/4/2024) siang lalu.
Serangan terdeteksi menggunakan server dari beberapa negara. Yakni, Jerman hingga Kamboja.
Lantas, apa itu serangan DDoS?
Serangan Distributed Denial of Service atau DDoS merupakan salah satu bentuk serangan siber yang dirancang untuk melumpuhkan akses ke layanan daring, seperti situs web atau server. Tujuannya adalah membuat layanan tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna yang sebenarnya berhak mengaksesnya.
Cara kerja serangan ini adalah dengan mengirimkan permintaan data dalam jumlah sangat besar dari berbagai sumber ke sistem target. Akibatnya, bandwidth atau kapasitas server akan kewalahan menangani permintaan tersebut dan akhirnya menjadi tidak responsif.
Fenomena ini sempat dialami oleh media Tempo ketika menerbitkan laporan investigasi berjudul Tentakel Judi Kamboja, yang mengakibatkan situs mereka sempat tidak bisa diakses karena diduga menjadi sasaran serangan DDoS.
Biasanya, serangan DDoS dilakukan melalui botnet, yaitu jaringan komputer yang telah terinfeksi malware dan dikendalikan secara jarak jauh oleh pelaku. Komputer-komputer ini, yang disebut juga "zombie", secara bersamaan mengirimkan permintaan ke server target dan menciptakan lonjakan lalu lintas yang ekstrem.
Serangan DDoS terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
Volumetrik: Menyerang dengan membanjiri kapasitas bandwidth menggunakan lalu lintas berlebihan.
Protokol: Menyasar kelemahan dalam protokol jaringan untuk melumpuhkan sistem.
Lapisan Aplikasi: Meniru permintaan pengguna sah dalam jumlah banyak ke aplikasi web, membuat sistem kelebihan beban.
Dampak dari serangan ini sangat luas, mulai dari gangguan operasional layanan digital, kerugian ekonomi, hingga kerusakan reputasi lembaga atau perusahaan yang diserang. Selain itu, serangan juga bisa mengancam keamanan data yang tersimpan di sistem.
Lama waktu serangan DDoS berlangsung bisa sangat bervariasi. Data dari Kaspersky menunjukkan bahwa pada kuartal kedua tahun 2022, rata-rata durasi serangan mencapai 3.000 menit atau sekitar dua hari—naik drastis dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 30 menit.
Sebagian besar serangan HTTP berakhir dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Sekitar 72 persen berlangsung singkat, sementara 22 persen bisa mencapai lebih dari satu jam, dan 11 persen lainnya bahkan bertahan lebih dari 24 jam.
Beberapa serangan bisa bertahan hingga berminggu-minggu. Salah satu serangan terpanjang yang tercatat pernah berlangsung selama 41.441 menit, atau hampir 29 hari penuh. (tam)