Minggu, 4 Mei 2025

Staf Hasto PDIP Diperiksa KPK hingga Lebih 8 Jam, Akui Pernah Bertemu Harun Masiku

Rabu, 19 Juni 2024 - 20:43

Kusnadi, staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai ditanya awak media di gedung merah putih KPK, Rabu (19/6/2024)/ Foto: IST

MEGAKALTIM.COM - Diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga lebih 8 jam, staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi menjawab pertanyaan awak media seputar pemeriksaannya itu.

Kusnadi staf Hasto Kristiyanto itu, diperiksa KPK pada Rabu (19/6/2024).

Kepada awak media, usai pemeriksaan, Kusnadi, staf Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu eks caleg PDIP Harun Masiku.

Diketahui, pemeriksaan Kusnadi oleh KPK itu berkaitan dengan perkara kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024.

Dalam hal ini, Kusnadi dimintai keterangan sebagai saksi.

Saat diwawancara awak media di gedung merah putih KPK itu, Kusnadi menyebut dirinya pernah bertemu Harun Masiku yang diketahui sudah berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2020 silam.

"Ya pernah," ucap Kusnadi, dilansir dari TribunPalu.

Meski demikian, Kusnadi tak menjawan detail dimana lokasi pertemuan dirinya dengan Harun Masiku, termasuk soal kapan waktu pertemuan dilakukan.

Diketahui, ada sekitar 15 pertanyaan yang dilemparkan penyidik KPK atas pemeriksaan staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu.

Lama pemeriksaan Kusnadi berlangsung sekitar lebih 8 jam, sejak dirinya masuk ruang pemeriksaan pukul 10.30 WIB dan baru keluar dari gedung KPK pukul 18.31 WIB.

Sebagai informasi, Harun Masiku adalah tersangka kasus dugaan suap terhadap eks komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

Harun diduga menyuap Wahyu untuk memuluskan jalannya menjadi anggota DPR lewat mekanisme PAW.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat orang tersangka.

Selain Wahyu dan Harun, ada juga kader PDIP Saeful Bahri dan mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina.

Wahyu, Saeful, dan Agustiani telah divonis dan dinyatakan bersalah. Sedangkan, Harun masih berstatus buronan setelah lolos dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Januari 2020 lalu. (tam)

Populer
recommended