MEGAKALTIM.COM - Hasil survei terbaru Litbang Kompas terkait 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan mayoritas responden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan tersebut.
Sebanyak 50,6% pemilih PKS mengaku tidak puas, angka yang menempatkan partai ini di posisi teratas dalam survei tersebut.
Di urutan berikutnya, pemilih dari partai non-parlemen menunjukkan tingkat ketidakpuasan sebesar 37,1%.
Sementara itu, responden dari PDI Perjuangan, partai yang sebelumnya menjadi pengusung utama Presiden Joko Widodo, mencatat tingkat ketidakpuasan sebesar 25,7%.
Partai lainnya yang menunjukkan ketidakpuasan signifikan adalah NasDem (16,4%), diikuti oleh kelompok responden yang tidak memberikan jawaban atau tidak tahu (16,3%).
Pemilih PKB mencatat angka ketidakpuasan sebesar 14,9%, disusul oleh Partai Demokrat (13,2%) dan Partai Gerindra (13%).
Di bagian bawah daftar, Partai Golkar mencatat tingkat ketidakpuasan 9,6%, sementara PAN berada di posisi terakhir dengan 4%.
Peneliti Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko, menilai bahwa hasil survei ini menunjukkan tidak adanya resistensi politik yang signifikan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, preferensi politik memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kepuasan responden.
"Resistensi politik yang menonjol tidak terlihat dalam hasil survei ini. Ketidakpuasan sebagian besar terkait dengan dinamika politik, seperti pencalonan presiden dan Pilkada Jakarta, yang memengaruhi pandangan pemilih PKS," jelasnya.
Gitiyarko menambahkan bahwa tingginya ketidakpuasan dari pemilih PKS mencerminkan ketegangan politik yang telah berkembang sejak sebelum pelantikan pemerintahan saat ini.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 4–10 Januari 2025.
Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat dari 38 provinsi di Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error sebesar ±3,10%.
Penelitian ini sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Hasil survei ini menjadi refleksi awal atas dinamika politik di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. (tam)