Namun, Bashar Al-Assad, Presiden Suriah yang terpinggirkan, akhirnya terpilih sebagai Tokoh Terkorup 2024.
OCCRP memilih Assad dengan mempertimbangkan bisnis gelap yang melibatkan keluarganya dan pengaruhnya yang luas di Timur Tengah selama lebih dari dua dekade.
OCCRP menjelaskan bahwa proses nominasi dan pemilihan tokoh terkorup dilakukan melalui verifikasi yang ketat.
Nama-nama yang masuk nominasi diseleksi dengan melibatkan enam dewan juri yang terdiri dari berbagai ahli, termasuk jurnalis investigasi dan akademisi dari berbagai negara.
Menurut OCCRP, meskipun Presiden Kenya William Ruto mendapatkan nominasi terbanyak dengan 40.000 suara, dewan juri akhirnya memilih Bashar Al-Assad sebagai pemenang.
Keputusan ini didasarkan pada dampak besar yang ditimbulkan oleh rezim Assad di kawasan Timur Tengah.
Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Jokowi Mania, mengungkapkan keraguan terhadap kredibilitas OCCRP.
Immanuel Ebenezer mempertanyakan dasar penilaian yang digunakan oleh organisasi ini untuk mengategorikan Jokowi sebagai pemimpin terkorup.
"Kredibilitas OCCRP sangat meragukan, hasil penilaiannya terlihat tidak objektif. Apa yang dikorupsi Jokowi?" ujar Immanuel Ebenezer, Rabu (1/1/2025).
Immanuel Ebenezer juga menyatakan bahwa temuan OCCRP mungkin sengaja diproduksi oleh kelompok tertentu dengan tujuan merugikan Jokowi.
Immanuel Ebenezer menegaskan pentingnya transparansi dalam proses penilaian, dan meminta OCCRP untuk menjelaskan kriteria serta fakta yang digunakan dalam menentukan nominasi.
"Kalau OCCRP benar-benar mengklaim diri mereka netral dan imparsial, seharusnya mereka bisa memaparkan dengan jelas kriteria serta bukti yang digunakan dalam penilaian tersebut. Hindari menarik kesimpulan hanya berdasarkan asumsi tanpa adanya data atau fakta yang jelas. Jangan sampai penilaian hanya didasarkan pada persepsi yang tidak memiliki dasar faktual, " tegas Immanuel Ebenezer. (apr)