Cara kerja serangan ini adalah dengan mengirimkan permintaan data dalam jumlah sangat besar dari berbagai sumber ke sistem target. Akibatnya, bandwidth atau kapasitas server akan kewalahan menangani permintaan tersebut dan akhirnya menjadi tidak responsif.
Fenomena ini sempat dialami oleh media Tempo ketika menerbitkan laporan investigasi berjudul Tentakel Judi Kamboja, yang mengakibatkan situs mereka sempat tidak bisa diakses karena diduga menjadi sasaran serangan DDoS.
Biasanya, serangan DDoS dilakukan melalui botnet, yaitu jaringan komputer yang telah terinfeksi malware dan dikendalikan secara jarak jauh oleh pelaku. Komputer-komputer ini, yang disebut juga "zombie", secara bersamaan mengirimkan permintaan ke server target dan menciptakan lonjakan lalu lintas yang ekstrem.
Serangan DDoS terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
Volumetrik: Menyerang dengan membanjiri kapasitas bandwidth menggunakan lalu lintas berlebihan.
Protokol: Menyasar kelemahan dalam protokol jaringan untuk melumpuhkan sistem.