Sebelumnya, Salim Group dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp153 triliun (berdasarkan kurs Rp15.365 per dolar AS).
Bahkan, Sudono Salim sempat masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes.
Di bawah kepemimpinan Anthony Salim, Indofood dan Bogasari berhasil merebut sebagian besar pangsa pasar di Indonesia.
Tidak hanya itu, Salim Group juga berhasil memperluas jangkauan usahanya ke berbagai sektor, termasuk industri pangan, bahan bangunan, asuransi, otomotif, dan kimia.
Dengan kiprahnya yang gemilang di dunia bisnis, Anthony Salim berhasil membawa Salim Group meraih kesuksesan besar.
Berkat dedikasi dan keahliannya dalam mengembangkan Salim Group, Anthony Salim bersama keluarganya berhasil masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Mereka memiliki portofolio bisnis yang mencakup sektor pangan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Menurut data dari Forbes, kekayaan bersih keluarga Salim diperkirakan mencapai US$ 7,5 miliar, setara dengan sekitar Rp115 triliun, yang menempatkan mereka di posisi kelima orang terkaya di Indonesia.
Keluarga Anthony Salim juga memiliki saham di First Pacific, perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong, serta di PLDT, perusahaan telekomunikasi besar di Filipina.
Pada tahun 2022, Anthony memimpin konsorsium yang menginvestasikan US$ 1,6 miliar di sektor pertambangan batu bara Indonesia, khususnya pada perusahaan Bumi Resources.
Menariknya, krisis moneter 1998 justru menjadi titik balik yang menguntungkan bagi Anthony Salim.
Setelah hampir terpuruk, Salim Group berhasil memperoleh keuntungan besar dari bisnis mi instan dan tepung terigu.
Pada saat itu, Anthony Salim tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp27 triliun, dan dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia versi majalah Globe.
Posisi Anthony Salim berada di bawah Budi Hartono, pemilik Djarum Group, dan Eka Tjahja Widjaja, pemilik Sinar Mas Group.
Anthony Salim berhasil mendirikan sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, termasuk PT Indofood Sukses Makmur, PT Bogasari Flour Mills, dan PT Indomarco Prismatama, yang menaungi jaringan minimarket “Indomaret”.
PT Indofood Sukses Makmur, yang fokus di industri pangan, memproduksi berbagai produk seperti mi instan, roti, makanan bayi, susu, hingga camilan.
Namun, saat ini, perusahaan tersebut dikelola oleh anak-anaknya, melanjutkan kepemimpinan di bawah manajerial yang baru.
Sementara itu, PT Bogasari Flour Mills menyediakan bahan mentah, seperti terigu, minyak goreng, dan berbagai jenis tepung.