Pendirian Danantara merupakan salah satu poin krusial dari rancangan undang-undang (RUU) yang diketok menjadi UU BUMN dalam Rapat Paripurna ke-12 DPR Masa Sidang II Tahun 2024-2025 pada Selasa (4/2).
Prabowo belakangan blak-blakan mengincar dana segar Rp750 triliun atau US$44 miliar dari hasil efisiensi alias penghematan tiga putaran. Nantinya, US$20 miliar atau Rp358 triliun bakal dipakai Prabowo untuk menyuntik Danantara.
"Jadi, totalnya kita punya Rp750 triliun. US$24 miliar (Rp392 triliun) terpaksa saya pakai. Untuk apa? Untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan!" ucapnya.
"Sisanya, berarti kita akan punya US$20 miliar. Sisa. Dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," tegas Prabowo.
Menurutnya, dividen atau setoran dari BUMN yang dikelola Danantara nantinya mencapai Rp300 triliun di 2025. Prabowo mengklaim mengetahui data-data tersebut langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Prabowo menegaskan bakal mengambil Rp200 triliun dari hasil kerja perusahaan pelat merah itu. Sedangkan Rp100 triliun sisanya dikembalikan kepada BUMN untuk modal kerja dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). (tam)