Menanggapi pernyataan Megawati sebelumnya, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyebut bahwa pihaknya melaporkan kasus ijazah ke jalur hukum karena upaya klarifikasi telah dilakukan. Namun, menurutnya, tudingan terus dilontarkan meskipun bukti asli ijazah telah diberikan.
“Pelaporan ke jalur hukum adalah opsi terakhir setelah data dan fakta disampaikan. Tapi tuduhan tidak berhenti. Ini patut dicurigai ada motif di baliknya,” kata Budi Arie.
Ia berharap publik bisa mengetahui alasan di balik tudingan tersebut melalui proses pengadilan, apakah didasari dendam, motif ekonomi, atau alasan politik.
Lebih lanjut, Budi Arie menyayangkan sikap Megawati yang dinilainya belum sepenuhnya mendorong agar para penuduh menghentikan narasi tersebut. Ia menilai, sebagai pihak yang pernah mengusung Jokowi sejak awal karier politiknya, PDIP seharusnya bisa ikut meredam isu ini.
"PDIP mencalonkan Pak Jokowi sebagai kepala daerah dan presiden dua periode. Harusnya Ibu Mega sudah sejak lama minta tudingan ini dihentikan," ujarnya.
Sebelumnya, Megawati menanggapi kisruh soal ijazah saat memberi sambutan dalam peluncuran buku di BRIN, Rabu (14/5/2025). Ia mempertanyakan mengapa urusan ijazah bisa sampai menimbulkan kegaduhan yang berkepanjangan.
“Orang sekarang kok ribut soal ijazah, bener apa nggak? Ya kalau benar, tunjukkan saja, ‘ini ijazah saya’, selesai,” kata Megawati. (tam)