"Di Kaltim sudah cukup baik, sudah ada beberapa sekolah inklusi. Tinggal kedepannya harus terus diperbaiki, kita terus penyempurnaan. Kemudian harus terus ditambah. Karena hak pendidikan itu adalah hak semua anak , semua punya hak yang sama, termasuk anak berkebutuhan khusus,"katanya.
Hadirnya sekolah inklusi juga diyakini akan membantu mengurangi stigma terhadap disabilitas dan memungkinkan integrasi sosial yang lebih baik.
Oleh karena kata perempuan yang akrab disapa Nanada ini, kedepan akan menyiapkan beberapa langkah sebagai upaya suksesi hadirnya sekolah inklusi.
Pertama melalui suport anggaran untuk penguatan sekolah inklusi. Selain itu pihaknya juga mendorong dinas terkait untuk penguatan ketrampilan guru-guru pendamping disekolah Ingklusi.
"Karena begini, di sekolah Ingklusi itu kan harus ada guru pendamping khusus ABK. Harapan kita kedepannya semakin banyak lagi guru-guru yang diberikan pendidikan khusus , ataupun pelatihan pelatihan terkait. Kemudian juga dari sisi fasilitas harus disempurnakan,"ungkapnya.
Dewan kata dia juga akan membicarakan segala permasalahan sekolah inklusi itu secara komprehensif. Melalui komisi IV nantinya harus mendapatkan keputusan yang baik menjawab segala permasalahan dan kekurangan dari penerapan sekolah inklusi.
"Kita juga akan coba upayakan, supaya bagiamana perguruan tinggi khususnya keilmuannya di keguruan bisa memasukkan semacam mata khusus pendidikan inklusi. Secara komprehensif khususnya Komisi IV akan memanggil dan membahasnya dengan dinas terkait apa saja daftar masalah yang harus kita Carikan solusinya. Harus dicermati, dan pastinya harus ditambah tenaga pendidiknya termasuk upgrade fasilitas sekolah,"pungkasnya. (adv)